Rabu, 11 Juli 2012


Penulis             :  Anfika Noer
Judul                :  Penjaga Hati : Kisah Wanita
                            Pemuja Kebeningan Hati
Tahun Terbit   :  2011
Kota Terbit     :  Yogyakarta
Penerbit           :  Sabil
Tebal               :  404 Halaman



Kecenderungan untuk tertarik dengan orang lain (lawan jenis) bisa dirasakan oleh siapa saja tanpa memandang usia. Sebuah rasa yang membuat hati bisa berbunga-bunga dan bahagia. Lalu bagaimana jadinya apabila ada dua insan manusia yang saling jatuh cinta ? Tentu dibenak kita terlintas bayangan mereka sedang berduaan dan saling bermesra-mesraan. Namun lain ceritanya dengan kisah cinta dua insan manusia di dalam novel Penjaga Hati ini. Novel ini mengisahkan tentang perjuangan seorang gadis yang bernama Yumna untuk tetap menjaga kesucian hatinya. Dengan cara selalu berhati-hati dalam bergaul dengan orang lain terutama dengan lawan jenis. Hal itu diperkokoh dengan kepribadiannya yang sangat teguh pendirian dan kuat ilmu agamanya. Walaupun begitu karena Yumna juga merupakan manusia biasa, ia tidak bisa memungkiri hatinya sendiri dan akhirnya ia jatuh cinta pada sesosok laki-laki dewasa, bertanggungjawab dan kuat ilmu keagamaannya yang bernama Hasbi.
Inilah awal mula kisah cinta mereka. Karena Yumna dan Hasbi memiliki ilmu agama yang kuat, meskipun keduanya saling mencintai, mereka tidak saling mengungkapkan perasaannya satu sama lain. Justru hanya mereka pendam perasaannya itu di dalam hati. Hal itu karena mereka sadar bahwa akan sangat berbahaya bila mencoba bermain api cinta tanpa adanya suatu ikatan suci yang bernama pernikahan. Oleh sebab itu, keduanya benar-benar menjaga hatinya walaupun harus berkecamuk dengan hasrat ingin bercintanya.
Novel ini merupkan karya novel fiksi yang buat oleh penulis karena terinspirasi dari kehidupan nyata kita. Sebagian pembaca mungkin menganggap biasa, bahkan menganggap kuno kisah seperti ini. Namun apabila membaca secara langsung novel ini, pembaca akan menemukan hal yang berbeda dari kisah biasanya. Tidak hanya tentang kisah cinta yang dapat kita rasakan. Apabila membaca secara keseluruhan novel ini, banyak hikmah yang dapat kita rasakan di dalam novel ini.
Setelah membaca novel ini, banyak kelebihan dari novel ini dibandingkan dengan novel-novel lainnya. Dengan menggunakan gaya bahasa yang santai dan tidak membosankan. Novel ini dapat menyadarkan kita akan sebuah hikmah, melalui percakapan antar tokoh dalam novel dan melalui setiap renungan yang diungkapkan tokoh di dalam hatinya. Penulis novel ini juga sangat mahir dalam mengatur alur cerita di dalamnya. Masing-masing tokohpun digambarkan secara detail, bahkan pada hal terkecil sekalipun ia gambarkan dalam sebuah cerita. Selain itu cerita di dalam novel ini juga terasa unik dan berbeda dengan novel lainnya. Kebanyakan karya novel romantis sekarang ini mengisahkan tentang perjuangan sepasang kekasih yang mempertahankan keutuhan cintanya di dalam lika-liku kehidupan. Namun tidak dengan novel ini, novel ini justru mengisahkan bagaimana dua insan yang saling mencintai, namun mereka simpan dan tidak mereka ungkapkan hanya demi menjaga kesucian hati. Mereka menginginkan cinta mereka tersimpan indah dalam satu ikatan suci yaitu pernikahan. Suatu model percintaan yang sangat jarang kita temukan di saat sekarang ini.
Seperti halnya karya sastra lain, apabila ada kelebihan pasti ada pula kekurangannya. Kekurangan yang ada di dalam novel ini diantaranya yaitu, kurangnya nuansa romantis di dalamnya. Karena memang novel ini berbeda dengan novel romantis yang lain. Selain itu sedikit sekali ditemukan kata-kata indah yang mengiringi perjalanan cinta mereka. Hanya tergambar dari percakapan di antara mereka yang menggambarkan betapa besar dan kuatnya cinta mereka.
Hemat saya, novel ini layak dan menarik untuk kita baca, karena saat ini model bercinta anak-anak muda zaman sekarang telah melenceng jauh dari jalan agama dan dari arti cinta yang hakiki. Oleh karena itu, dengan membaca novel ini, dapat memberikan hikmah, inspirasi dan teladan bagi kita untuk selalu menjaga kesucian cinta dan menjaga kebeningan hati kita.

Minggu, 10 Juni 2012


ABSTRAKSI

Islamiyatun (HIMPAUDI Kec. Pasar Kliwon), Pembentukan Akhlak Anak Usia Dini dalam Sentra untuk Mewujudkan Manusia Berkarakter dan Berdedikasi Tinggi, Deskriptif, 2012, 30 halaman.
Untuk mewujudkan Manusia Berkarakter dan Berdedikasi Tinggi sesuai Visi Pendidikan Kota Surakarta perlu ditingkatkan. Oleh karena itu sejak usia dini anak Pemerintah bersama Pendidik maupun Orang Tua perlu mengembangkan metode pembelajaran dengan Pembentukan Akhlak Anak Usia Dini dalam Sentra. Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk menyikapi banyaknya kasus korupsi, kriminalitas, dan tindak negatif lainnya ini dikarenakan mulainya degradasi moral yang terjadi pada bangsa kita. Karena itulah pemerintah menggalakkan Pendidikan Anak Usia Dini. Hal ini dilihat dari pemerintah yang mulai peduli akan pendidikan berkarakter demi membangun bangsa yang berkarakter dan berdedikasi tinggi.
Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan metode Deskriptif. Subjek dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah Anak Usia Dini yaitu anak usia 2-6 tahun pada POS PAUD/KB/TPA/SPS. Penelitian ini bersifat kolaboratif antara peneliti, guru kelas dan kepala sekolah. Dari uraian tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam Pendidikan Anak Usia Dini sangat diperlukan Pendidikan Akhlak. Dan sebagai pendidik PAUD saya akan memaparkan bagaimana pembentukan akhlak dapat kita terapkan dalam Pembelajaran Sentra.
Pembentukan Akhlak Anak Usia Dini dalam Sentra dapat kita lakukan di sela-sela bermain, anak belajar memahami salah benar. Ia juga mulai belajar memahami apa itu adil, jujur, menguasai jiwa dan menanggalkan egoisme ketika bermain ramai-ramai dan ia juga dapat belajar berjiwa besar. Di dalam pembelajaran sentra Pendidik tidak hanya mengajarkan IQ tetapi EQ dan SQ-nya juga, sehingga Akhlak dapat terbentuk ketika Anak Usia Dini dimana usia dini merupakan Golden Age. Kesimpulan dari Karya Tulis Ilmiah ini jadikanlah anak-anak didik kita menjadi manusia yang berkarakter dan berdedikasi tinggi dengan Pembentukan Akhlak Anak Usia Dini, sehingga 20 s/d 30 tahun kedepan di Negara kita tercinta ini tidak ada lagi kasus korupsi maupun kriminalitas. Karena ketika usia dini sudah terbentuk akhlak yang baik maka ilmu lain akan terbentuk sendirinya.

Kata Kunci : Akhlak, Anak Usia Dini, Sentra.




#  Lukhi Rudy G.

ABSTRAKSI

Dalam rangka mencetak generasi bangsa yang mempunyai karakter dan berdedikasi tinggi terhadap bangsanya. Pemerintah perlu meningkatkan kualitas dan moral bangsa ini. Salah satu caranya yaitu dengan mengajarkan pendidikan sejak usia dini. Oleh karena itu, pemerintah bersama dengan Pendidik dan orang tua harus bekerja sama untuk mengembangkan potensi anak dan diimbangi dengan Pembentukan Akhlak Anak Usia Dini dalam Sentra. Karena akhlak merupakan komponen yang paling penting dalam mewujudkan bangsa yang bermoral tinggi. Sehingga akan membangun bangsa ini ke arah yang lebih baik.
Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran pada Anak Usia Dini dengan menerapkan pendidikan yang mengembangkan metode pembelajaran Pembentukan Akhlak Anak Usia Dini dalam Sentra untuk mewujudkan manusia yang berkarakter, berdedikasi tinggi dan yang paling penting adalah menciptakan anak yang bermoral tinggi. Bangsa ini semakin lama akan semakin hancur karena mulai terjadinya degradasi moral di dalam bangsa. Oleh karena itu sekarang pemerintah mulai peduli akan pendidikan berkarakter yang dapat membangun bangsa ini. Hal ini dapat kita lihat, pemerintah mulai menggalakkan Pendidikan Anak Usia Dini di kota-kota maupun di pedesaan.
Karya Tulis Ilmiah ini dibuat menggunakan metode Deskriptif. Dengan metode Deskriptif, penelitian ini akan berusaha mendeskripsikan suatu gajala, peristiwa yang terjadi pada saat sekarang dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek dalam penelitian yang berupa orang, lembaga, masyarakat dan yang lainnya secara aktual berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa adanya. Penelitian ini bersifat kolaboratif antara peneliti, guru kelas dan kepala sekolah dengan subjek yang akan diteliti adalah Anak Usia Dini yaitu Anak Usia 2-6 tahun pada POS PAUD/KB/TPA/SPS.
Anak Usia Dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia ini merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan akhlak dan kepribadian anak. Oleh karena itu, dalam Pendidikan Anak Usia Dini sangat diperlukan juga Pendidikan Akhlak. Anak Usia Dini merupakan masa Golden Age. Dalam masa Golden Age anak akan lebih mudah menyerap pendidikan secara maksimal dan selaras. Akan tetapi dalam pembelajaran tidak hanya IQ (Intelligent Quotient) saja. IQ tanpa EQ (Emotional Quotient) dan SQ (Spiritual Quotient) jelas akan melahirkan generasi yang lemah karakter kemanusiaannya. Dengan metode Pembentukan Akhlak Anak Usia Dini dalam Sentra, kita wujudkan manusia yang berkarakter dan berdedikasi tinggi bersama.

Kata Kunci : Anak Usia Dini, Sentra, Akhlak, Pendidikan Karakter,  

Sabtu, 10 Maret 2012


LINGUISTIK DAN MORFOLOGI

A.      LINGUISTIK
Manusia dilahirkan dengan diberikan akal dan pikiran untuk menciptakan ide-ide kreatif secara komprehensif. Manusia diberikan kelebihan dalam penguasaan bahasa dan dimanfaatkan sebagai alat komunikasi antarmanusia. Linguistik adalah ilmu bahasa, objek kajiannya adalah bahasa manusia itu sendiri. Linguistik merupakan ilmu yang mengkaji bahasa yang terdiri dari beberapa cabang, yaitu fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, pragmatik dan lain sebagainya. Seorang linguis atau sebutan bagi pakar linguistik mempelajari kaidah-kaidah struktur bahasa, beserta dengan berbagai aspek dan segi yang menyangkut bahasa itu secara mendalam. Chair (1994) mendeskripsikan beberapa pembidangan linguistik secara umum, yaitu sebagai berikut :
v  Menurut objek kajiannya. Linguistik dibagi menjadi 2, yaitu :
1.      Linguistik Mikro.
2.      Linguistik Makro.
v  Menurut tujuannya. Linguistik juga dibagi menjadi 2, yaitu :
1.      Linguistik Teoritis.
2.      Linguistik Terapan.
v  Menurut bidang yang digelutinya ada 2, yaitu :
1.      Linguistik Sejarah.
2.      Sejarah Linguistik.
Bersumber dari uraian tersebut bahasa akan selalu berkembang seiring dengan perkembangan zaman, baik dari segi fonologi, morfologi, sintaksis maupun wacana secara berkesinambungan.

B.       MORFOLOGI
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan bentuk kata / struktur kata dan pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap jenis kata dan makna kata. Morfologi merupakan bagian dari kajian linguistik mikro untuk menelaah morfem dan kata serta kombinasi-kombinasinya. Dari pernyataan tersebut di atas dapat di contohkan sebagai berikut :
v  Kata jalan merupakan jenis kata kerja. Kata jalan tersebut bisa berubah menjadi jenis kata lain seperti :
Jalan    : kata kerja                   Pejalan    : kata benda
Pukul   : kata kerja                   Pemukul  : kata benda
Dengan demikian, terlihat jelas bahwa suatu golongan kata dapat ditranformasikan ke dalam golongan kata lain. Kata jalan dan pukul juga dapat diartikan ke dalam berbagai macam makna setelah mengalami perubahan bentuk tersebut.
Mengacu pada contoh tersebut dapat disempulkan bahwa sebuah kata berkepentingan terhadap perubahan golongan dari makna agar dapat menunjang fungsinya sebagai bagian dari sebuah sistem bahasa, baik dari lingkup kalimat, klausa, frase, kata dan lain sebagainya.


Sumber : Dr. Rohmadi Muhammad, dkk. 2010. Morfologi telaah morfem dan kata. Surakarta : Yuma Pustaka.

By : Lukhi Rudy Gunawan